Diabetes insipidus adalah kondisi yang cukup langka, dengan gejala selalu merasa haus dan pada saat bersamaan sering membuang air kecil dalam jumlah yang sangat banyak. Jika sangat parah, penderitanya bisa mengeluarkan air kencing sebanyak 20 liter sehari. Diabetes insipidus sendiri berbeda dengan diabetes melitus. Diabetes melitus adalah penyakit jangka panjang yang ditandai dengan kadar gula darah di atas normal. Diabetes insipidus, pada lain sisi tidak terkait dengan kadar gula dalam darah.
0 Comments
Gejala utama dari diabetes insipidus adalah selalu merasa haus dan sering buang air kecil dalam jumlah banyak. Anda akan selalu dihantui perasaan haus meski sudah minum banyak sekali air. Jumlah urine yang dikeluarkan penderita diabetes insipidus tiap harinya adalah sekitar 3-20 liter, mulai dari kasus diabetes insipidus yang ringan hingga kasus yang paling parah. Kencing yang dialami penderita kondisi ini bisa sebanyak 3-4 kali per jam. Gejala yang muncul di atas bisa mengganggu aktivitas sehari-hari maupun pola tidur Anda. Akibatnya akan muncul rasa lelah, mudah marah, dan sulit untuk berkonsentrasi dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Diabetes insipidus pada anak-anak mungkin lebih sulit untuk dikenali, apalagi anak tersebut belum bisa berkomunikasi dengan baik. Gejala pada anak yang menderita dengan diabetes insipidus adalah:
Hipotalamus, jaringan di otak yang mengendalikan suasana hati dan nafsu makan, adalah organ yang menghasilkan hormon antidiuretik. Hormon ini akan disimpan di dalam kelenjar pituitari sampai dibutuhkan. Kelenjar pituitari sendiri berada di bawah otak, dan berada di belakang batang hidung. Kelenjar ini akan melepaskan hormon antidiuretik saat kadar air tubuh menurun untuk menghentikan produksi urine di ginjal. Diabetes insipidus terjadi ketika hormon antidiuretik terganggu dalam mengatur kadar air tubuh. Akibatnya, tubuh memproduksi banyak urine dan membuang air dalam jumlah yang sangat banyak. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang kedua jenis diabetes insipidus. Diabetes Insipidus Kranial Ini adalah kondisi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup banyak hormon antidiuretik dan mengakibatkan banyaknya air yang terbuang dalam urine. Di bawah ini adalah beberapa penyebab paling umum dari diabetes insipidus jenis ini, yaitu:
Diabetes Insipidus Nefrogenik Ini adalah kondisi ketika hormon antidiuretik dihasilkan sesuai dengan kadar yang dibutuhkan oleh tubuh. Tapi organ ginjal tidak sensitif atau tidak merespons terhadap hormon ini. Hormon antidiuretik normalnya akan mengirim sinyal pada jaringan nefron yang berada di dalam ginjal. Nefron adalah struktur kecil yang mengendalikan berapa banyak air yang diserap oleh tubuh dan berapa banyak air yang dikeluarkan dalam bentuk urine. Bagi orang yang menderita diabetes insipidus nefrogenik, proses pengiriman sinyal ini terganggu. Akibatnya, orang yang mengalaminya akan selalu merasa haus karena urine terbuang dalam jumlah yang banyak. Diabetes insipidus nefrogenik sendiri terbagi menjadi dua jenis:
Berikut adalah cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk pencegahan diabetes, yaitu : 1. Cek kesehatan tubuh kita Pencegahan diabetes dengan melakukan pemeriksaan kesehatan. Setiap orang yang berusia diatas 45 tahun harus memiliki jadwal rutin pemeriksaan kadar gula darah setiap 3 tahun sekali. Namun, jika seseorang termasuk kelompok dengan risiko tinggi, pemeriksaan rutin harus dimulai pada usia dini. 2. Ubah pola makan kita Pencegahan diabetes dengan pola makan yang sehat. Ubah pola makan kita menjadi pola makan yang lebih sehat, perbanyaklah makan-makanan sayur serta buah yang kaya akan serat. Kurangi makan-makanan instant siap saji yang banyak mengandung bahan kimia dan pengawet. 3. Perbanyak aktifitas (olahraga) Pencegahan diabetes dengan berolahraga. Olahraga teratur bisa membantu mencegah diabetes dengan mengontrol berat badan dan meningkatkan aliran darah. Olahraga sangat penting terutama jika secara genetik seseorang termasuk kelompok dengan faktor risiko tinggi. Dengan melakukan aktifitas fisik dapat membantu tubuh untuk meningkatkan sensitivitas hormone insulin yang dapat membantu menjaga kenormalan kadar gula darah. 4. Diet sehat Pencegahan diabetes dengan diet sehat. Bagi Anda yang memiki berat badan berlebih lakukan diet yang sehat agar terhindar dari penyakit diabetes. Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya penurunan kemampuan tubuh dalam memproduksi ataupun menggunakan insulin untuk mengubah gula menjadi energi, sehingga penting untuk membatasi jumlah gula dan karbohidrat. 5. Jangan merokok Pencegahan diabetes dengan tidak merokok. Merokok dapat membuat kemampuan tubuh kita untuk memanfaatkan hormon pengatur gula darah tetap normal menjadi berkurang, sehingga dapat memicu penyakit diabetes, selain itu rokok juga dapat menyebabkan penyakit jantung dan juga kanker paru-paru. 6. Hindari stress Stres yang berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah kita. Jadi, kurangi tingkat stres dengan berlatih yoga, meditasi atau latihan pernapasan untuk pencegahan diabetes. 7. Tidur nyenyak Mendapatkan setidaknya enam jam tidur di malam hari sangat penting untuk pencegahan diabetes. Kurang tidur dapat meningkatkan hormon kortisol dalam tubuh, yang dapat meningkatkan tingkat insulin dan menyebabkan ketidakseimbangan gula darah. Selain itu, tidur yang tidak nyenyak juga bisa membuat nafsu makan menggil. Pengobatan diabetes insipidus bergantung kepada jenis yang diderita. Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi jumlah urine yang dihasilkan oleh tubuh dan mengendalikan gejala. Pengobatan Diabetes Insipidus Kranial Jika Anda menghasilkan urine sebanyak 3-4 liter dalam satu hari (24 jam), kondisi ini dianggap sebagai diabetes insipidus kranial ringan. Kondisi ini tidak memerlukan pengobatan khusus. Anda bisa meredakan gejala yang muncul dengan meningkatkan konsumsi air putih Anda untuk menghindari dehidrasi. Dokter akan menyarankan setidaknya mengonsumsi 2,5 liter dalam satu hari. Jika kondisi yang Anda alami cukup parah dan disebabkan oleh rendahnya produksi hormon antidiuretik, maka mengonsumsi banyak air belum cukup untuk meredakan gejala yang muncul. Berikut ini beberapa obat yang mungkin digunakan untuk mengatasi kondisi yang dialami.
Pengobatan Diabetes Insipidus Nefrogenik Jika kondisi yang dialami disebabkan oleh obat seperti lithium dan tetracycline, dokter spesialis penyakit hormon akan meminta berhenti mengonsumsinya dan mencari obat penggantinya. Jika tidak disarankan oleh dokter, jangan berhenti mengonsumsi obat yang telah diresepkan dokter. Jika organ ginjal mengalami gangguan dan tidak bisa merespons hormon antidiuretik sehingga menyebabkan diabetes insipidus nefrogenik, maka akan disarankan untuk meminum banyak air putih agar terhindar dari dehidrasi. Obat desmopressin tidak bisa mengatasi kondisi ini. Mengurangi asupan garam juga akan membantu ginjal dalam menyimpan air dan mengurangi volume urine. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengubah pola makan Anda. Untuk mengurangi jumlah produksi urine dari organ ginjal, kombinasi thiazide diuretik dan obat antiinflamasi non-steroid akan diresepkan pada diabetes insipidus nefrogenik yang parah. |
AuthorNama: Astrida Nayla ArchivesCategories |